Tulisan ini diketik di sebuah coffe shop di jam 17.05, tentu saja secara tiba-tiba
Pikiran ini muncul setelah gue melihat-lihat stories gue di instagram, yang ternyata wow juga untuk kehidupan yang fana ini haha. Gak pernah terpikir bahwa rejeki dalam bentuk lain itu (bukan selalu tentang uang) – membawa gue kepada banyak memories yang bisa gue kenang.
Jujur, gue memang tipe orang yang collecting memories. Kelihatan sekali dari Google Drive gue yang sudah dempet-dempetan yang minta dihapus lagi file-file yang tidak perlu. Tapi gue merasa selalu sayang untuk melakukannya.
Gue masih gak paham bagaimana Tuhan mengatur ini semua, mimpi yang dulunya keciil ini, Allah kasih dalam berbagai rupa, dan ternyata gue mampu mewujudkannya, yah walaupun banyak juga struglingnya (tapi kita gak bahas itunya).
Hidup berjauhan dari keluarga membuat gue berpikir umur yang pendek ini terlalu menyedihkan tanpa melewati masa berbahagia bersama keluarga. Ya, ternyata cita-cita yang belum tercapai itu adalah tinggal berdekatan dengan keluarga.
Iri rasanya, libur akhir pekan, bisa membahagian keluarga hanya dengan mengajaknya makan siang, atau sekedar duduk dii pantai dengan menghabiskan bekal dari rumah.
Cita-cita itu belum tercapai.
Mengajak Bapak dan Ibu, kakak-kakakku untuk melihat apa yang gue lihat secara langsung. Gue hanya bisa memamerkan video video vlog potongan kecil di Youtube sampai akhirnya bisa mereka lihat sendiri di rumah.
Cita-cita itu belum tercapai.
Duduk berlama-lama dengan Bapak dan Ibu tanpa kuatir waktu berakhir karena harus menghitung waktu kembali ke rantau, Pura-pura membalikkan badan, padahal sebenarnya air mata ini sudah siap berjatuhan. Sungguh gue secengeng itu aslinya.
Cita-cita itu belum tercapai.
Menonton konser berdua bersama kakakku, betapa dia sangat menyukai Siti Nurhaliza dan Rossa, tapi sampai saat ini belum sama sekali perjalanan sibling itu terwujud. Dia dengan hidup dan urusan keluarganya, dan aku mengurusi hidupku.
Gak papa kan yah? kalau cita-cita itu belum tercapai.
Apa memang cita-cita satu ini sesulit itu untuk tercapai?
–
Mataram, 2025.