Welcome back to #Travelwith Arkhus. Setelah setelah lama vakum dan hibernasi karena COVID-19, dan mood swing yang tidak berkesudahan. Kini #TravelwithArkhus datang kembali.

Suprisingly, di Tahun 2022 ini begitu banyak kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat baru (atau gue-nya aja sih yang jarang keluar hahaha) diseparuh tahun ini. Yah, walau memang basic sih. Tapi setidaknya menjadi refreshment biar blog ini tetap jalan. Sad bangeeet !!

Anyway, cerita pertama #TravelwithArkhus di tahun 2022 ini mengantarkan kita ke Pulau indah di samping Pulau Lombok yang cantik, yaitu Sumbawa. Yang belum pernah dengar Sumbawa sebelumnya, pasti suka mix antara Sumbawa dan Sumba yang notabene lokasinya berjauhan dan berada di provinsi yang berbeda.

Sumbawa ada di Nusa Tenggara Barat broh, sedangkan Sumba ada di Nusa Tenggara Timur. Yah memang lebih terkenal Sumba sih hehe.

Walaupun lokasinya berdekatan dengan Lombok, tapi percaya deh, vibes Sumbawa itu beda banget dengan Lombok. Sepanas-panasnya Lombok, Sumbawa 3 kali lipat panasnya dibandingkan Lombok. Suasananya juga berbeda, cenderung kering dan sedikit cepat berdahaga yah haha dan pastinya mudah berkeringat.

Sumbawa itu luas, dan kali ini kesempatan gue untuk mengunjungi Sumbawa Besar dan menginap di salah satu penginapan indah di tepian kota Sumbawa Besar, yaitu Samawa Seaside Cottage.

Jujurly, tidak banyak opsi penginapan di Sumbawa Besar, yah bisa dimaklumi karena memang sentralisasi wisata itu kebanyakan di Lombok dan Sumbawa Besar merupakan area pertanian produksi jagung dan daerah transit, jadi pilihan akomodasi tidak begitu banyak. Bisa dihitung pilihan hotel budget yang berpusat di sekitar Bandar Udara Sultan Mahmud Kaharuddin Sumbawa, dan sekitar kota dengan rate sekitar 300-500 an. Yah, untuk pilihan segitu yah kita harus menurunkan ekspektasi sedikit karena balik lagi ini area bukan kawasan wisata.

Sampai akhirnya, muncullah satu penginapan di wilayah tepi kota Sumbawa Besar, berjarak sekitar 9 Km dari pusat kota di wilayah strategis Samota. Bagi yang belum tahu, Samota adalah wilayah diselenggarakannya MXGP Samota 2022, salah satu event Internasional setelah MotoGP di Mandalika.

Sebelum MXGP hadir, penginapan ini sudah ada sejak lama karena berada dekat dengan pulau Moyo, pulau terkenal dengan Air terjun Mata Jitunya itu loh. (Mungkin) dulu peningapan ini adalah salah satu alternatif stay untuk mereka yang ingin mengunjungi Pulau Moyo.

Poolside of Samawa Cottage

Karena berkonsep cottage, sudah pasti pondok-pondok berjejer rapih dengan halaman yang luaaaaaaaaaaas bangeet. Sangking luasnya, pertama kali terlintas sih ini tempat bagus banget untuk lokasi Garden Party atau Wedding gitu. Asli, asri banget (walaupun tetap panas).

Proses check in super smooth, dan helpful banget orangnya. Karena gue solo travel, gue memilih untuk stay di kamar standar. Eh bukan milih sih, tapi karena budgetnya segitu hahaha dengan kisaran harga 500 ribu/malam. Sedangkan untuk tipe kamar lainnya yang bentuknya cottage itu dikisaran satu jutaan. Agak pricy tapi memang selengkap itu dengan desain full kayu dan memang manis banget. Cocok lagi kan untuk honeymoon. Nah Bagusnya adalah Samawa Cottage ini tepat menghadap Pulau Moyo dan memang sedekat itu. Kita melempar pandangan aja itu pulau sudah kelihatan.

Balik lagi untuk kamar, berhubung kamar gue tipe yang paling murah, lokasinya sedikit ke tepi penginapan gitu. Mirip kost-kosan dengan hotel vibes lah sederhananya, basic dengan tipe kamar twin sudah include sarapan (waktu itu gue include sahur a la carte).

Karena cottage ini mengusung tema healing kali yah, haha jadi kek nothing to do. Not much attaction yang bisa dipakai sama gerombolan family selain poto-poto. Karena memang secara penataan gue akui cottage ini cantik banget. Tersisa hanya kolam renang saja untuk duduk leyeh-leyeh sambil lihat burung-burung di seberang. Gue agak ragu untuk berenang, walau sebenarnya pengen karena poolnya agak infinte pool gitu, pengen tapi gue urungkan niat berenang setelah melihat air kolamnya yang kotor dan dasar kolam berwarna kehijauan. Iyuh!

Same problem with another side of these cottages. Entah karena sangking besarnya, atau jumlah stafnya yang sedikit, cottage ini sedikit tidak terurus, selain di area vital aja seperti loby dan restaurant. Padahal gue yakin sih, dulu ini tempat bagus banget. Karena gini aja udah kelihatan bagus.

Cottage ini terletak di atas tebing atau apa yah namanya, haha dengan akses menurun menuju ke pantai. Semua accesable, jadi rasanya mudah saja menuju pantai. Sayang pantainya bukan tipikal pantai berpasir putih, justru pantai bebatuan yang agak sulit untuk tempat bersantai di sini. Hal hebat lainnya yang dimiliki Samawa Cottages ini punya dermaga penyebarangan dengan kapal boat sendiri menuju Pulau Moyo. Sayang, lagi-lagi karena pandemi, dermaga penyeberangannya tidak terurus dan cenderung berantakan. Sedih sih, di lokasi wisata yang notabene masih lumayan banyak turis aja masih strugle untuk survive. Apalagi tempat di rural area seperti ini, yang mungkin profitnya kebanyakan dari event-event. Dan sayangnya pas gue ke sana memang pas lagi low season (bulan Puasa coii) jadi kerasa banget. Berasa kek gue doang yang nginep di situ haha. Dengar-dengar cerita dari pegawainya memang agak miris yah, masih beroperasional aja rasanya sudah bersyukur banget.

the front area of Samawa Cottage

Selama pandemi, memang kita sebagai traveler juga dituntut untuk banyak maklum, banyak akomodasi ditawarkan dengan harga murah, dengan asumsi mempertahankan operasional mereka, jadi yah wajar saja dengan kondisi seperti sekarang pelayanan juga kurang maksimal. Secara personal gue gak ada masalah dengan pelayanan stafnya, karena memang helpful banget, tapi yang gue sayangkan memang ketidakterawatnya akomodasi ini jadi terkesan kusam dan berantakan (sorry to say). Contohnya saja kolam renang tadi, yang harusnya bisa menjadi aattarction yang bisa dipakai untuk relaks, eh jadi urung diri karena tidak terurus.

Ini kacamata gue sebagai penikmat jasa yah, wajar kalau gue mengomentari karena ada hak gue di situ ketika gue memutuskan untuk stay di situ. Tapi yah gue cukup maklum denga kondisinya karena memang begitu adanya. Gak apa apa kok, next time ketika event MXGP semoga makin banyak improvemnet buat impress tamu penting yang datang. Karena gue tahu ini tempat bukan kaleng-kaleng. melihat lokasi dan akomodasi sih, pasti pejabat-pejabat pada nginep di sini. Jadi sayang aja kalau brandingnya kurang maksimal.

Eh, tapi cobain aja main ke sini, makan di restraurannya pas sore-sore, atau memang mau stay di cotaggenya pas long weekend, tempat ini sempurna banget. and spesial thanks to stafnya yang ramah-ramah banget.

Aku kasih nilai rata-rata 6,8/10 untuk semuanya.

Gue rekap sedikit pengalaman gue di Samawa Cottage buat gambaran jalau kamu main ke sana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *