Oh waw, tetiba sudah tahun baru lagi.
Well, dan gak terasa sekarang tahun 2022. Im feeling thats old and young at the same times. But mostly i feel yaaah.. biasa saja.
Tahun 2021, kita flashback sedikit. Tahun dimana banyak hal gue hadapi sendirian. Tahun yang membuat gue merasa lelah selelahnya tanpa gue tahu sebenarnya ada apa.
(Jujur)
Awal Januari, pulang kampung. I get my 2 weeks day off yang gak benar-benar off karena disambi harus bekerja, ternyata tahun ini adalah satu-satunya kesempatan gue pulang kampung karena hingga sekarang gue gak mudik lagi. Melewatkan moment banyak hal terutama bersama dengan keluarga membuat gue merasa sedih dan sering menyalahkan diri gue sendiri.
Mulai dari kali pertama dalam kehidupan gue berlebaran hari Raya Idul Fitri sendiri, Waw.. sungguh rasanya super sekali, Ibu adalah orang yang paling dramatic karena anaknya yang paling kecil justru gak bisa pulang ke rumah. Tapi Bapak yan diam-diam menangis sehabis menelpon karena sangking rindunya.
I know, its bout pandemic, tapi juga rasanya mental health gue kacau parah dalam satu tahun terakhir ini. Gue sadar gue gak baik-baik saja, tapi gue juga gak ngerti harus mulai ngobatinnya dari mana.
Tahun 2021 juga pertama kalinya gue operasi limpoma, yang sempat gue kuatirkan sejak awal tahun, akhirnya diangkat juga. Walau bukan penyakit besar (dan membahayakan, alhamdullilah) tapi akhirnya membentuk luka jahit (keloid) yang cukup besar di kedua lengan gue, dan jumlahnya ada tiga buah.
It’s fine, I try to take care of myself. its OK.
banyak hal lainnya yang terjadi, dimana kalau diproporsikan 60 % lebih banyak tidak enaknya sih. Bukan berati gue tidak menikmati hidup. tapi seperti ada beban yang harus dihilangkan satu persatu, dan itu sudah mulai gue hilangkan sejak tiga bulan lalu.
Percaya gak? gue sudah menghapus orang-orang di media sosial gue yang menurut gue postingannya agak menggangu gue? hahah yah walaupun orangnya gak salah apa-apa sih. Tapi melihat postingannya draining my energy so much. Dan akhirnya bisa. Sebagian akun media sosial gue berisi apa yang ingi gue lihat bukan apa yang bisa gue lihat.
Tahun 2021 juga tahun peralihan gue memasuki usia 30 tahun (30 Tahun BROHHH!!!). Jaman dulu gue kalau dengar orang usia 30 tahun belum menikah rasanya waw, whats happen? dan ternyata rasanya gini toh, biasa saja.
Orang menaruh ekspektasi besar terhadap gue untuk segera berumah tangga, but gue gak terlalu tertarik. I dont wanna drag someone into my life, ketika gue sendiri belum siap dengan diri gue sendiri. dan itu lebih menyedihkan.
Kegagalan juga banyak terjadi, tapi yah. harus iklas. Setelah tahun lalu gagal Sertifikasi Dosen, tahun ini gue gagal naik pangkat. Ini rada drama juga kalau diingat, karena gue sempat menangis di tepian pantai setelah mendengar kabar itu. haha
Yah, gue merasa bahwa kegagalan itu bukan dari apa yang gue kerjakan, tapi gagal karena faktor orang lain, dan gue sedih karena itu.
Tahun 2022, gue punya semangat untuk berubah, I mean, gue pengen menyelesaikan diri gue sendiri dulu sebelum gue benar-benar serius untuk hal yang lain. Pengen menghiasinya dengan kesuksesan gue tapi gak mau berkepektasi lebih. Bermimpi tapi sadar kapan saatnya untuk bangun.
Tahun 2022 adalah tahun ke lima gue bekerja di pulau ini. Rasanya sudah cukup panjang dan lama, tapi progress gue hanya sebatas satu langkah seharusnya gue bisa menyelesaikan lima langkah besar lainnya. Lagi-lagi gue menyalahkan diri sendiri, padahal tidak apa apa yang penting berprogess.
Tahun 2022, bakal jadi seperti apa yah? but please let me smile and proud with my self at least ones !!!
Recap 2021 bisa dilihat di sini
tapi sebelum kita menuju ke sana, let me say ” HAPPY NEW YEAR, OK !!!