Gue bukan penikmat drama Thailand, lebih menyukai film-film Thailand yang lucunya khas dengan typical joyfull kalau kita nonton gitu, seperti ATM, Bad Genius (ini gue suka banget), dan terakhir gue tonton Happy Old Year.

Untuk series gue masih prefer ke korea sih yang shootnya lebih niat dan proper kayak nonton film, walaupun durasinya panjang-panjang. Nah, suprisenya gue akhirnya menjatuhkan hati dengan salah satu series Thailand, dengan genre BL (Boy Lover) lagi yang menurut gue ceritanya sangat otentik. Ceritanya diambil dari novel (katanya) atau wattpad (gue juga belum baca sih)-tapi emang rata-rata series yang dibuat dari novel selalu bagus daripada yang scripted.

Berbeda dengan cerita BL lainnya yang menurut gue rada annoy, jalan cerita dengan template sejenis, anak-anak berseragam apalah-apalah dan membosankan (kebanyakan gue satu episode aja gak habis). Tapi untuk series kali ini gue beneran nonton sampai habis walaupun ini ceritanya on going (sudah tamat per 2.3.2021 kemarin). Menariknya tiap episode mereka tayang di hari jumat, tuh semuanya langsung ramai dan trending dimana-mana.

Bertajuk A Tale of Thousand Stars, mengambil tema yang sederhana tapi ngena di hati, karena mengambil background kehidupan perkampungan di Thailand – cerita lengkapnya sih gue gak mau spoiler.

Jadi ceritanya memang rada mirip dengan kondisi di Indoensia itu sendiri dengan ketidakmerataan pendidikan sehingga sampai mendatangkan volunteer teacher dari sebuah yayasan/foundatio. Nah cerita ini bermula ketika semesta (ceilah) seorang pemuda tajir tapi gak mendapatkan esensi hidupnya – short story short – akhirnya dia mengajukan diri sebagai volunteer teacher yang akhirnya mempertemukaannya dengan pujaan hatinya yang seorang guardian-kalau di kita apa yah?

Kalau udah pernah tengok versi koreanya, rada mirip dengan Decendent of The Sun tempat bertemunya Song Song Couple. Bedanya satunya dokter kalau yang ini versi guru.

A tale of Thousand Star- inspired me dalam kehidupan belajar mengajar (berhubung profesi kita sama) dan gue pernah merasakan jadi volunteer teacher juga di daerah. Dalam setiap episode ditunjukkan kesederhanaan yang mungkin kita lupakan. Main layang-layang, melipat kertas, bikin anyaman, many simple things pop ups hampir di setiap episode. Gue rasa BL story dengan apa yang selama ini dirindukan netizen, yaitu kesederhanan mendapakan proporsi yang sepadan.

Adegan filtringnya gak chessy, yah walaupun ada aja yang menurut gue sangat akward kalau terjadi di real life haha. Tian (Mix) dan Phupa (Earth) deliver their story perfectly, apalagi di episode-episode akhir yang bikin gue berkaca-kaca. Banyak adegan yang heart-warming interaksi antara Tian dan anak-anak, penduduk desa, ataupun antara Tian dan Phupa. Banyak adegan kumpul-kumpulnya gitu dan bercanda-canda. Uh sweeet

Gue juga seneng dengan banyaknya adegan yang gak dibuat overdramatic, atau diperpanjang-panjangin menghabiskan durasi padahal karena hal sepele doang. Part yang paling gue suka? ada dong hahaha – part iklan product yang disisipin di tiap episodenya haha requestan sponsor cui.

This series not only telling you bout love line –Forbidden love– yang di kita pasti udah dicekal, tapi value yang diambil dari cerita-nya si Tian. Rasa hutang budinya Tian membawanya ke dalam pembelajaran baru, berusaha memenuhi keinginan volunteer teacher sebelumnya sampai dia harus mengorbankan banyak hal. Sampai dia lupa sama keinginannya sendiri.

Sama halnya seperti kita, kalau merasa hutang budi, kita merasa terbebani dan berusaha memenuhi ekspektasi walaupun sebenarnnya bukan iitu yang diharapkan.

Cerita BL ini lebih cocok diangkat ke film sih menurut gue, karena dulu ada juga film Thai tentang volunteer teacher juga – Teacher Diary (2014) yang ceritanya perfectly awesome.

Entah gue aja yang agak sensitif atau jalan ceritanya yang bikin gue rada terenyuh sih. Haha tapi untuk menemani weekend kamu Series ini highly recomended. OST-nya juga bagus-bagus.

Kalau gak suka part BL-nya , cukup abaikan aja. No Hate. Cukup ikutin story linennya aja. Series ini available di youtubenya GMMTV, semoga segera available di Netflix. Series ini sudah masuk top list pertama gue untuk series Thailand.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *