Hari-hari bulan Maret gue lewati dengan menghitung tanggal di kalender, cari-cari tanggal merah yang nyambung ke weekend dan taraaaa … di akhir bulan kemarin sampailah gue di Petronas Twin Tower  (lagi). Sebenarnya agak dadakan juga sih, karena tujuannya cuma transit dari Palembang sebelum kembali ke Lombok.

Well, walaupun bukan kali pertama ke Malaysia, tapi gue masih senang untuk jalan-jalan dan eksplore Malaysia di sini. Tapi untuk liburan singkat ini,  gue pilih yang lebih calm, santai sedikit, dan gak pakai itinerary  untuk #exploreMalaysia (efek kerja berkepanjangan kali yaah ).

Salah satu destinasi yang dulu masih ada di daftar list, tapi belum sempat dikunjungi sih ke Genting Highland. Ituloh, kawasan pegunungan di Malaysia yang terkenal dengan Kasino dan tempat mevvah bertabur gemerlapan di puncak gunung itu.

Penampakan Genting Highland (source : http://www.kuala-lumpur.ws/genting-highland/)

Selain karena lokasinya yang ada di puncak pegunungan, udara yang sejuk, dan gak terlalu jauh dari KL, jadilah Genting Highland yang reasonable untuk dikunjungi, Lagian KL di waktu long weekend ramai banget coi, rasanya sama aja kaya di Jakarta, banyak orang Indonesia juga bertabur dimana-mana.

Kali ini gue ditemani oleh my Malaysian’s buddy yang katanya orang Malaysia tapi jarang juga keliling-keliling negaranya sendiri. Hahahaha. Dia baru satu kali ke Genting, dan setelah puluhan purnama berlalu barulah doski mau berkunjung lagi.

Seperti biasa, gue gak pernah berekspektasi dari setiap perjalanan, biarlah semesta yang memberikan kejutannya (ceilah, jijik banget). Eh, tapi serius gue gak browsing apa-apa untuk ke sini, ada apa di sana, mau makan apa, dan lain-lain karena dari awal udah bilang wes nyelow bae.

Jadi gini, perjalanan ke Genting Higland bisa kamu akses dengan berbagai cara loh. Cukup mudah sebenarnya asal tahu triknya (yaeyalah). Kalau kamu berwisata secara berkelompok besar mungkin bisa menggunakan bus besar menuju ke Genting Highland, karena  kemarin sempat berpapasan dengan beberapa bus-bus besar sepanjang perjalanan. Biasanya sih ini groupies yang lagi vacation tour, rombongan mak cik-mak cik rempong yang selfie gak berkesudahan, atau anak-anak kuliahan yang gerombolan.

Tapi kalau kamu seorang solo traveler, atau pergi dengan kelompok kecil, kamu bisa coba dengan menggunakan bus Go Genting yang paling mudah dijumpai di KL Sentral. Bus-bus ini akan berhenti di stasiun Cable Car Awana Transport Hub (stasiun cable car)  untuk membawamu ke puncak Genting sono. Oh iya, jangan kuatir sebenarnya banyak paket wisata yang ditawarkan untuk menikmati perjalanan ke Genting ini. Katanya sih paket wisata ini sudah include bus, cable car, dan beberapa wahana di sana. Mulai dari KL ke Genting hingga balik lagi KL. Ini sih khusus buat kamu yang gak mau ribet dengan beli tiket langsung. Tapi untuk harga ongkosnya gak tahu,  karena gue gak nyobain.

Cable Car (source: http://www.kuala-lumpur.ws/genting-highland/)

Kami ke Genting Highland dengan menggunakan mobil (kereta in Malaysian word). Yap, definitely gue nebeng.

Cara ini lebih efektif dan murah banget karena kita cuma menghabiskan sekitar 50 ringgit untuk beli gasoline (bensin/minyak) pulang pergi plus pusing-pusing ke sana kemari, dan 5 ringgit saja untuk parkir dengan lama perjalanan sekitar 1,5 jam dari pusat kota KL (kami berangkat dari KL Tower).

Perjalanan di Genting (mirip di Bandung euy)

Kenapa?

Yas, that’s right.

Awalnya kami berniat untuk parkirkan mobil saja di Awana Transport Hub  dan melanjutkan ke puncak genting (SKyAvenue Mall) dengan menggunakan Cable Car, dan ternyataaa si cable car ini ramai banget coi. Eh belum lagi kami harus bayar tiket lagi  untuk pulang dan perginya, plus ramainya itu gak tahan. (alasan aja gak mau keluar uang). Untuk naik transportasi ini saja, antriannya panjang banget, sehingga kami memutuskan keeping up sampai puncak hahaha.

Yah, ada pikir sayang juga sih gak cobain Cable Car walaupun kata orang-orang kalau ke Genting wajib naik Cable Carnya. Rasakan sensasi menembus kabut-kabut dan melihat Genting dari ketinggian. Tapi nanti aja deh pas low season aja.

Kelebihan pakai kendaraan sendiri sih udah pasti, jalannya bisa santai, bisa berhenti di spot yang gak memungkinkan untuk berhenti kalau naik bus, dan juga lebih hemat. Gue gak tahu sih, jaringan taksi online semacam Grab atau Uber sudah provide apa belum hingga di Genting. Tapi kayaknya ongkosnya masih mahal juga. Mungkin alternatif lainnya bisa sewa mobil pas lagi di KL.

Sebagai gambaran buat kamu yang pengen ke sana, Genting Highland itu serupa dengan kondisi di Bandung, Puncak Bogor atau di kawasan Dieng atau semacamnya, yang di Indonesia pun kita punya banyak yang begini. Yah, kurang lebih sama lah kondisi visualnya. Masih banyak pohon-pohon pinus, hutan-hutan, lembah, dan puncak-puncak dengan pemandangan yang cantik banget. Yang membedakan mungkin fasilitas jalannya yang mulus banget, mempunyai dua lajur yang lebar-lebar, penunjuk arah yang sangat jelas dan banyaknya perumahan elit, factory premium outlet dan hotel-hotel mewah aja.

Dan pastinya gak ada yang jualan ubi cilembu, jagung bakar, gorengan, sama sate kelinci. LOL.

Yah, wajar aja sih. Dulu katanya Genting ini punya orang terkaya di Malaysia men, yang pengelolaannya sekarang diserahkan ke Pemerintah Malayasia (Googling dah untuk historisnya). Dan sekarang jadi salah satu wisata unggulan di Malaysia (dari dulu juga udah unggulan sih). Bedanya dulu kawasan ini hanya bisa dinikmati oleh orang-orang berduit aja, untuk judi legal dan kesenangan duniawi. Tapi sekarang jadi wisata yang ramah untuk semua kalangan. Eh, tapi kalau kalau tujuannya ke Genting untuk judi sih boleh aja, daripada ke Macau kejauhan kan.

Oke, alhamdullilah langit cerah ketika kami datang, masih cenderung terik, dan tidak terlalu ramai. Masih aman lah untuk jalan-jalan.

Eits, langsung berubah pikiran pas masuk Sky Avenue Mall  nya.

Sumpaah ramaaaaai banget !!!!

Salah persepsi nih, kirain sedikit orang yang datang ternyata semuanya ada di dalam. Resort Genting ini dipenuhi oleh berbagai macam fasilitas yang memanjakan mata, jiwa raga (tapi gak dengan kantong celana). Tempatnya cantik, literally ini adalah mal-mal yang punya banyak game center, restaurant, kasino, dan yang paling diunggulkan si yah theme parknya. Jadi mereka punya semacam Trans Studio gitu, ada versi indoor dan outdoor. Udah gitu aja. Baguslah si theme park ini masih dalam renovasi  sehingga gue gak tergoda-tergoda amat untuk main.

Dan kalian tahu apa nama theme parknya,  20th  Century Fox World Theme Park !!!!

Gile sih, gue ke sini lagi kalau nanti udah jadi aja.

Sky Avenue Mall
Scenery view inside of Mall

Yang paling menarik sih dari segi lokasinya aja, karena diatas gunung jadi view yang didapat bener-bener ajegile banget. Menurut gue sih secara personal, gue lebih suka berada di luar gedung dan mal-mal ini sih ketimbang main-main game atau apalah itu. Nikmati sejuknya Genting Highland yang semakin siang bukannya semakin cerah, justru malah semakin berkabut.

Bahkan sangking tebalnya ini kabut, building-building lain pun sampai gak kelihatan lagi. Wah ini sih amazing!!! Jadilah kami habiskan waktu justru di parkiran mobil, taman-taman kecil, dan jalan-jalan yang mulai terselimuti kabut.

Parkiran Genting Highland
Di depan gue itu sebenarnya hotel, tapi sangking tebalnya kabut, hotelnya rasa menghilang.

Setelah puas poto-poto alay, kami bergegas untuk turun ke bawah. Karena kami bukan tipe orang yang suka habiskan waktu di mall, jadi memutuskan untuk lihat-lihat yang lain.

CHIN SWEE CAVES TEMPLE

Gak jauh dari Puncak Genting Highland, mampir di Chin Swee Caves Temple. Lah in justru tempat yang gue suka banget. Lebih cantik malah yang diatas sono.

Jadi Chin Swee Caves Temple ini kompleks kuil umat Budha yang dibangun di atas gunung juga, di sini selain kuil, patung-patung, patung budha yang besar banget, dan pagoda yang tinggi banget.

Nah, pemandangan Chin Swee Caves Temple ini lah yang digadang-gadang salah satu yang terbaik waktu naik cable car di atas.

Sayangnya waktu ke sini tepat hujan deras, jadi gak bisa eksplore banyak sampai atas-atas karena kompeksnya lumayan besar. Tapi untuk view sih, bagi kamu yang pengen merasakan keindahan Genting yah ini sih terbaik.

Masuk area ini gratis, naik cable car turun di Chin Se Caves Stasiun juga bisa, parkir mobil pun juga gratis. Ada berbagai outlet makanan juga di sekitar kuil. Kamu bisa icip-icip telur bebek rebusnya yang di jual sama cici-cici di deket kuil. Katanya sih bagus untuk menghangatkan tubuh dikala dingin.

Oh iya, destinasi lainnya yang kamu bisa datengi waktu berkunjung ke Genting Highland itu ada si hutan pintar namanya Fashion Forest. Jadi kita semacam di ajak untuk trekking hutan sembari belajar lingkungan dengan menggunakan kecanggihan teknologi. Seru yah!

Sayangnya berhubung hari hujan, kami terpaksa mengakhiri kunjungan di Genting Highland.

Patung Budha yang guede buanget.
ini cantik banget asli, sayangnya hujan 🙁

Literally gue cuma lihat-lihat aja sih di sana, gak yang main-main wahana atau apalah yang heboh gitu. Gak terlalu menarik, tapi gak tahu yah kalau themer parknya udah jadi. hahaha

Genting Highland worthy sih untuk dikunjungi, bisa jadi alternatif buat kamu setelah ubek-ubek KL (yang ternyata yah itu-itu aja hahaaha). Maybe lain waktu nanti gue prepare untuk stay di sini satu malam deh biar kerasa sensasi dinginnya di atas gunung. kalau ditanya mau ke sini lagi apa enggak, ya pasti sih gue mau. (kalau ada yang ngajak).

Well, informasi seputar destinasi Genting Highland juga bisa kamu cari tahu loh melalui situs http://www.kuala-lumpur.ws/genting-highland/. Di situs itu banyak panduan wisata yang bermanfaat banget ketika kamu ada plan untuk ke Genting Highland.

Okey, semoga harimu menyenangkan.

Selamat berlibur teman !!!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *