Hai, teman-teman penggiat literasi dan penyuka kebaikan.
Senang sekali rasanya bisa mengabarkan hal ini kepada teman-teman semuanya.
Saat ini, gue terlibat dalam program yang gue gagas secara personal bernama #The26’Sproject
Apa sih #The26’Sproject?
Okay, mungkin ini terdengar cheesy bagi kalian yang baca atau dengan, yang beranggapan kalau gue kurang kerjaan, sok iye, atau sok ikut-ikutan para artis atau apapun itu. But, in deepest of my heart (ceileh) i need something doing right in my life.
Pemikiran untuk melakukan social movement ini bermula ketika gue melihat postingan Pos Indonesia yang barus meresmikan program Donasi Buku gratis yang digagas oleh Presiden Jokowi, 17 Juni 2017 kemarin.Ini adalah salah satu bentuk kepedulian Pak Jokowi terhadap pemerataan pendidikan terutama untuk daerah terpelosok dan terpencil di seluruh penjuru Indonesia. Nah, Pak Jokowi aja udah memikirikan banyak hal demi kemajuan bangsa Indonesia ini, kita rakyatnya masa’ Cuma bisa berdiam diri aja?! Gak kan. Sesimple itu aja sih.
Melalui program donasi buku setiap tanggal 17 inilah, gue berinisiatif untuk mengajak teman-teman terdekat gue untuk ikutan bergabung dalam project kecil-kecilan ini. Yah, kalau memang project ini tidak berjalan sesuai harapan, setidaknya niatan gue bisa tersampaikan dengan baik.
Jadi program #The26’sProject adalah program pengumpulan buku yang akan didonasikan melalui Program Literasi Pak Jokowi melalui Pos Indonesia tiap tanggal 17 tiap bulannya.
Why?
Sesungguh-sungguhnya niatan ini sudah muncul sejak awal tahun 2014, waktu itu gue ingat benar sedang berjalan menyusuri Barel (belakang rel) Stasiun Universitas Indonesia (anak ui tahu banget nih pasti). Sesekali gue melihat etalase buku bekas yang memang dijual di emperan gang itu, sampai gue ketemu satu buah buku yang menurut gue inspirasional banget untuk memanusiakan manusia, yaitu lewat buku.
Buku itu Berjudul “Room to Read” yang gue ingat banget harganya cuma 15-20 ribu an karena memang kategori buku jadul.
Teman-teman mungkin bisa check sinopsis detailnya di google atau lewat sini, tapi secara singkat sih gerakan berbagi buku yang dikumpulkan oleh seorang petinggi Microsoft yang merasa iba, kuatir, kasihan, atas ketidak beruntungan warga di belahan dunia lain yang tidak memiliki akses keterbukaan ilmu dan informasi karena ketidakadaan buku. Di buku itu juga diceritakan bagaimana dia berusaha keras untuk mengumpulkan buku dari seluruh dunia bahkan sampai harus resign dari pekerjaannya yang sudah mapan, terlebih lagi di jamannya kemajuan internet belum semaju sekarang. Oh men, personally buku itu masih membekas diingatan gue, hingga gue pengen banget melakukan hal yang sama.
Im not artist, im not influencers, im not a rich men or etc. Thats why its really hard to make this movement getting bigger. Oleh karena itu, gue hanya bisa mengandalkan program gratis dari pemerintah ini, karena kalau boleh jujur gue gak punya biaya sedikitpun untuk membagikan buku-buku ini kepada yang membutuhkan. Gue hanya punya ide, gue hanya punya tenaga, gue hanya punya harapan yang nantinya bisa membahagiakan. Dan itu tidak mungkin seketika terwujud tanpa bantuan dari teman-teman sekalian.
#The26’sproject means?
Angka 26 diambil dari usia kita saat ini, gue dan teman-teman tahun ini menginjak usia 26 tahun. (Gue duluan di bulan depan :’).Throwback ke era-era dulu kami masih sering bersama, look so fun kalau masa-masa ulangtahun diberi surprise dan la-la-la-nya untuk merayakan hari lahir kita. But, this year we more than this.
Kebersamaan kami yang sudah menginjak 7 tahun ini rasanya sudah terlalu hambar kalau hanya dihabiskan dengan pesta kejutan, kue ulangtahun, atau pesta-pesta gak jelas yang ujung-ujungnya adalah untuk acara senang-senang diri sendiri. Kita udah cukup egois dengan terlalu banyak membahagiakan diri sendiri tanpa adanya kontribusi untuk kebahagiaan orang lain.
Gue mengajak beberapa sahabat gue untuk mulai menggalakkan aksi #KumpulBuku. Kenapa? Karena hal utama yang dibutuhkan dalam project ini adalah ketersediaan buku. Sayang sekali, sebelum program ini gue publish, gue sempat berberes rumah dan dengan entengnya membuang semua buku-buku pendidikan gue ketika jaman sekolah. Mostly, buku-buku pelajaran sekolah dan Cuma dihargai 15 ribu doang satu kantong besar. Gue nyesel gak karuan kalau ingat buku itu bisa gue sumpangin, dan ilmunya bisa berjalan sepanjang hayat.(Gile bahasa gue, berat)
Oleh karena itulah, gue mengajak teman-teman untuk membuka kembali isi lemarinya, membongkar-bongkar kardus-kardus simpanannya, siapa tahu terselip buku-buku yang layak baca, layak donasi, dan iklas untuk didonasikan. Alhamdullilah, ajakan ini sudah diapresiasi positif oleh beberapa orang dan siap untuk mendonasikan buku-buku lamanya. Suprisingly, bahkan ketika social movement ini gue ceritakan ke orangtua, beliau mendukung penuh bahkan siap membantu dan ikut menyumbangkan buku-buku pelajaran di sekolah mereka yang sudah tidak terpakai.
What we need?
Nah, karena antusiasime positif, kenapa enggak kita buat sosial movement ini menjadi lebih besar untuk menghasilkan buku-buku donasi yang lebih banyak. Sebenarnya gue sempat ragu untuk mempublish social movement ini, ya itu tadi membuat orang berpikir kalau ini sesuatu yang riya, amalan kok di share-share?!. Thats why i done this secretly before. Tapi kalau mikirin kata orang kapan kita berkembangnya yah haha . Kalau edisi bulan Juni kemarin donasi buku bisa mencapai 7 ton, kenapa gak dengan gerakan ini kita buat jadi 10 ton atau lebih? Amin!
Kita membutuhkan buku-buku pelajaran, usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dalam berbagai tingkatan semester. Buku motivasi, bisnis enterpreneur atau kewirausaahan, buku-ku pengetahuan umum (bisa atalas, kamus ringkas etc), atau buku-buku pengetahuan agama.
Selama bukunya masih dalam kondisi baik dan layak baca, nanti insyallah gue dan teman-teman akan bantu salurkan melalui Pos Indonesia ke Yayasan-Yayasan yang telah ditunjuk sebagai penerima donasi di Seluruh Indonesia lewat Yayasan yang terdaftar lewat PUSTAKA BERGERAK yang dishare mbak Ambassador gerakan ini, Najwa Shihab. Why? Supaya buku-buku ini jatuh kepada tangan yang tepat dan membutuhkan dan tidak disalah gunakan.
Kemana bisa donasi?
Oh iya, karena social movement ini masih dalam skala kecil, dan terpusat didaerah. Gue masih menerima donasi buku dari wilayah seluruh kota di Bandar Lampung, silakan menghubungi kontak person yang terlampir dan alamat pengiriman. Kalau mau kirim sendiri juga boleh, tinggal hubungi gue ke email, nanti gue lampirkan alamat-alamat dimana kalian bisa donasi.
Selain itu juga bagi kalian yang tinggal di daerah Oku Timur, Sumatera Selatan, kalian bisa donasi ke rumah Bapak dan Ibu gue di alamat yang juga terlampir. Kalian juga bisa loh menyertakan surat atau salam tempel kepada Yayasan-Yayasan ini. Siapa tahu jalinan silaturahmi kita semakin erat dengan sodara-sodara kita di Indonesia belahan lainnya.
Yuk sukseskan #The26’Sproject ini, karena kebaikan kecil kalian sangat berpengaruh besar pada kebahagiaan dan masa depan sodara-sodara kita.
Salam.
Ari Khusuma
Kamu bisa hubungi kotak berikut yah:
Ari Khusuma (0812-73148122)- Jalan Kelapa Sawit 8 No. 110, Perumnas Way Halim Bandar Lampung, Lampung
Ariyono (0821-76978324)- Jalan Desa Sumber Agung, Kec. Buay Madang, Oku Timur, Sumatera Selatan (Samping SMA NU Sumber Agung)