Dari semua pertambahan umur, sepertinya di tahun ini perasaan gue seperti sedang menaiki roller coaster.

Happy and sad at same time.

Gue gak paham perasaan ini, tapi rasanya gue terlalu banyak menyalahkan diri sendiri karena ‘tidak melakukan banyak hal’ hingga umur yang sekarang. Padahal jika ditarik ke belakang, gue kagum dengan kemampuan gue sendiri yang luar biasa hebat dengan banyak pencapaian.

Yah, i know, mostly pencapaian itu identik dengan pencapaian personal, yang sepertinya semua orang pun (bisa saja) melewatinya. Di titik ini sekarang gue merasa tidak mengapresiasi diri gue sendiri. Padahal itu seharusnya tidak dilakukan. Tapi gue harus jujur bahwa gue merasakan hal itu saat ini.

Pergantian usia di tengah pandemi, tepat di pertengahan tahun 2021. Jauh dari orangtua, keluarga besar, yang terkasih, rekan sefrekuensi, tanpa pasangan, berkawan sepi dan naasnya gue tinggal di rumah tanpa tetangga kiri maupun kanan. Sedih yah haha :’))

Rasanya pengen dipeluk seseorang, tanpa ditanya apapun, mungkin gue udah seambyar-ambarnya sekarang.

Manusia memang dasarnya begitu kali yah, ekspektasi hanya menyakiti diri sendiri. Ekspektasi gue di usia sekarang yang jelas sekali TIDAK MUDA, mengantongi berbagai pencapaian, dihargai banyak orang, dan kenyataannya sebaliknya (atau gue tidak menyadarinya). Mungkin kalau gue tipikal orang yang cinta kedamaian, gue sudah sampai di titik itu sekarang. Tapi semangat gue terlalu berapi-api untuk berkawan dengan damai dan rasanya gue belum siap untuk itu.

Tiga puluh tahun,

Sebagian teman gue sudah memiliki satu dua anak dengan kehidupan yang sepertinya bahagia secara sosial. Intimidasi dari berbagai penjuru juga bukan main-main lagi seolah mereka adalah penentu nasib. Tapi untungnya gue sudah terbiasa dengan itu.

Dulu, semasa sekolah, ketika mendengar pemuda usia matang tapi belum menikah. IHHHH DAH TUA BANGET HAHAHA, dan sepertinya karma itu mampir di gue. haha

lagi lagi, gue sudah terbiasa dengan itu.

Jikalau dikulik lebih dalam lagi, hal besar yang gue sesali adalah membuang waktu. Bagi sebagian orang mungkin semua merasakan, betapa nikmatnya membuang waktu, sampai akhirnya waktulah yang membuang usia kita.

Sepuluh tahun terakhir seperti kilatan yang rasanya pengen gue ulang dan gue nikmati kesehariannya. Bertemu dengan banyak orang, membangun karir, menjalin relasi, jatuh cinta, rajin menabung, bertualang, dan banyak hal lainnya yang sepertinya hanya ingin gue nikmati tiap detiknya.

Social life gue tergolong kecil, tapi bukan berarti gue menginginkan menjadi social butterfly. Jalinan relasi gue terbatas, circle gue itu lagi itu lagi (atau memang begitu tipikalnya) gue seperti berada di depan pintu gerbang namun masih terkunci tapi gue yakin bisa membukanya. Ini seperti mimpi gue yang tinggal selangkah lagi, tapi gue masih mencari-cari kunci dalam tumpukan jerami. Beneran!

Tiga puluh tahun,

Hidup gue gak seburuk itu, bagi sebagian orang hidup gue terlihat menyenangkan. Gue juga mengamini dan tidak menyangkal. Tapi gue tidak menyukai kenyamanan ini, Walau gue juga tidak suka terlibat dalam ketidakberaturan.

Orangtua tidak banyak menuntut banyak hal dalam hidup gue sekarang, kita seperti teman yang saling bertukar pandangan , teman sejawat yang tidak memandang sebelah mata namun terkesan penasaran, dan anak-anak yang mengira gue bisa dijadikan panutan. Oh my god, hidup memang serandom itu.

Tiga puluh tahun,

Gue serasa berada diantara hidup lebih ambisius atau hidup nikmati alurnya saja, gak perlu ngoyo. Gue banyak pencapaian yang belum diraih, tapi disisi lain. Its enough, ada hal lain yang perlu dipikirkan. Dan itu terjadi berulang-ulang di kepala.

Gue harap ini hanya kegalauan gue aja yah, quarter life crisis ternyata gak ada apa-apanya dibandingkan hidup selangkah menuju tiga puluhan. Atau mungkin quarter life crisis gue kelewat panjang hingga ke tiga puluhan haha

Tapi gue senang kok, di umur gue yang sekarang gue bisa hidup baik dan sehat. Mungkin mental health gue aja yang perlu dijaga. Bagaimanapun apapun yang terjadi selama tiga puluh tahun hidup ini adalah milestone yang perlu diapresiasi.

Selamat ulang tahun Ari Khusuma,

Let’s world surpriseeeee youuuu

PS : ini foto-foto sepanjang umur 20 an, masih banyak yang belum terpublish.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *