Haha, beneran gue abis crowning gigi. Kalau di kita bahasanya mahkota gigi. Memahkotakan gigi.

Kalau dengar mahkota jadi ingatnya ajang putri-putrian yah. Tapi kalau ajang itu identik dengan prestasi, kalau crowning ini jauh dari itu. Crowing gigi ibarat menunjukkan ketidakmampuan elu dalam merawat gigi selama ini, setidaknya itu menurut gue yah. Bagaimana kondisi ini adalah kondisi klinis dan estetika untuk menyelamatkan gigi kita yang sudah tidak berdaya.

Maju mundur keinginan untuk crowning, akhirnya di akhir bulan Maret 2021 kemarin gue memutuskan untuk crowning gigi setelah melakukan pemeriksaan rutin. Iyah, sejak kecil baik gue maupun keluarga kurang aware sama kesehatan gigi sampai dewasa sehingga kesehatan gigi kurang terjaga. Terlebih kita sekeluarga tinggal di kampung, dimana kalau ingin ketemu dokter harus menempuh belasan kilometer. Belum lagi harus bersaing dengan para pasien lain yang datangnya bersamaan. Ah kalau ingat itu terasa penyesalannya sampe sekarang.

Alhasil jadi seperti ini.

Komposisi struktural gigi gue secara anatomi baik dan lengkap, tapi kalau di zoom in bakal kelihatan banget tuh cacat sana sini. Beberapa perawatan sudah gue lakukan selama dua tahun belakang, yang paling sering adalah scalling dan anehnya seberapa sering gue scalling selalu aja nongol plak-plak tersembunyi. Lanjut ke tambal gigi, perbaikan tambal gigi, cabut gigi bungsu, dan yang terakhir crowning gigi.

Crowning gigi adalah tindakan yang paling gue dramatik. Gimana enggak? kalau cabut gigi sekali prosedur hari itu aja udah beres, dan ternyata crowning gigi membutuhkan waktu sampe berminggu-minggu (tergantung kasusnya). Yah, walaupun kasus gue lebih ke estetika yah, karena gue gengges banget rasanya ngelihat separuh gigi gue yang menghitam gak jelas itu sehingga bikin down tiap kali poto senyum lebar.

Selama ini masih rada terselamatkan dengan penggunaan masker, tapi dalam kondisi tertentu menjadi agak anoy karena gak mungkin menutup gigi terus menerus. Setelah konsultasi dengan dokter, separuh gigi memang tambalan sejak kecil, kondisi tambalan oke (karena sempat diganti 2 tahun lalu) tapi jaringan gigi di sekitar tambalan justru mati atau berongga sehingga memudahkan bakteri/partikel kecil masuk dan menggerogotinya perlahan. dan muncunya noda hitam di gigi. Noda itu makin lama makin besar dan gelap sehingga memunculkan siluet yang sejauh mata memandang akan sangat nyaman. Terlebih posisinya yang berada di depan, mau gak mau orang yang berbincang dengan gue akan nyadar kalau gigi gue rusak.

Dokter memastikan gigi gue masih sehat atau mati dengan mengetuk-ngetuk giginya. Dan sadly gue gak merasa apa-apa. Artinya giginya udah tidak responsif. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan akar gigi-dan ternyata sudah mati.

Dokter mulai dengan melakuan perawatan akar gigi (PSA apa yah namanya? Perawatan Saluran Akar)- uh itu gusi tanpa aba-aba langsung disuntik bius dan jleeeeeb rasanya kayak langsung ke ubun-ubun. Sayangnya gue sudah cukup profesional nih karena sudah cabut gigi bungsu. jadi ini masih bisa di tolerir.

Lanjut dokter mengukir gigi gue untuk proses pembentukan cantolan mahkota gigi. Ini proses yang lumayan lama, dan satisfying pas dengar suara gigi tergores dan aroma gigi yang terkikis. kinda like it haha

Tapi setelah itu gue shock ternyata gigi gue dibuat sebegitunya haha

Crowning progress

Dokter melanjutkan dengan proses pencetakan gigi untuk di kirim ke tempat pembuatan crown gigi. Ada beberapa pilihan pembuatan crown berbahan dasar seperti porselen dan metal. Gue pikir awalnya gue bakal milih porselen dengan antisipasi bahan metal akan berubah warna. Tapi dokter menyarankan untuk menggunakan metal saja karena lebih kuat. Proses pembuatan crown ini sekitar 2 minggu, jadi memang takes time sekali. Jadi kita diminta menunggu dengan gigi kita yang berongga ini.

Hahaha, new experience sih buat gue. Tapi penderitaan dua minggu itu sudah beakhir sekarang. Dan gue sudah bisa tersenyum lebar lagi. Cieee

After Crowning treatment

Untuk cerita lengkapnya bisa klik langsung video dibawah yaaah

Proses Crowning dan hasilnya bisa kamu lihat di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *