Itaewon Class mencuri banyak perhatian di semester pertama tahun 2020, jalan cerita yang menarik, rumit, modern tapi masih bisa dinikmati. Belum lagi moment #DirumahAja karena Covid 19 ini menjadi timing yang pas untuk menikmati K- drama populer besutan Netflix ini. Termasuk gue.

Gue bukan penggemar K-Drama, walaupun beberapa kali menyelesaikan K-Drama dari tahun 2016, hanya beberapa saja yang ‘nyantol’ di pikiran dan hati gue sehingga bisa menjadi insiprasi sehari-hari.

Memang, ini hanya drama, tapi dramakan banyak diambil dari kehidupan nyata juga yah. Itaewon Class menjadi salah satu K-Drama yang berhasil mendeliver inspirasinya ke gue sampai sekarang. Bahkan soundtrack-soundtracknya gak ada yang menye-menye. Malah bikin semangat kalau didengerin. Apalagi yang Start Over by Gaho. Nah, kali ini gue mau berbagi apa saja yang gue pelajari dari K-Drama Itaewon Class (bagi yang belum nonton, gue sarankan nonton dulu sih, hahaha).

Okeh, mari kita mulai

BALAS DENGAN PENCAPAIAN

Sebenarnya point utama dari K-Drama ini adalah Balas Dendam. Dimana tokoh utama Park Sae Ro Yi punya dendam mendarah daging kepada pemilik Jangga Group. Perlakuan terhadap Park Sae Ro Yi di masa lalu hingga mengorbankan Ayahnya yang dicintai membentuk Park Sae Ro yi menjadi karakter pendendam nan egois. Bedanya, karena didikan ayahnya tidak mengajarkan untuk membalas kejahatan dengan hal yang buruk. Park Sae Ro Yi bertekad untuk bekerja keras untuk bisa menggulingkan Jangga Group yang sebenarnya rada mustahil untuk hamba sahaya anak pegawai Jangga yang sudah dipecat.

Park Sae Ro Yi sempat menghilang beberapa tahun hingga akhirnya dia kembali untuk membangun bisnis restorannya berdekatan dengan bisnis Jangga. Tujuannya apa? supaya Jangga terusik dan secara tidak langgung memperhatikan DanBam (nama restorannya) tumbuh dan berkembang. Di sini Park Sae Ro Yi mau menunjukkan ‘ begini loh’ cara balas dendam yang lebih matang, lebih elegan, dan lebih nusuk ketimbang harus nusuk beneran walau sebenarnya Pak Sae Ro Yi bisa-bisa aja melakukannya.

Gue juga sebenarnya penganut hal serupa seperti Park Sae Ro Yi, orang-orang yang meremahkan gue di masa lalu, gue pastikan mengikuti perkembangan gue untuk selalu tumbuh. Yah walaupun gak keseluruhan, gue memastikan mereka menyesal atas perbuatannya di masa lalu.

Sometimes, orang-orang yang ‘jahat’ dengan kita justru membentuk karakter kita menjadi lebih kuat, dibandingkan mereka yang selalu memberi kata-kata motivasi. Karena ada beberapa karakter orang yang perlu dipecut dulu baru jalan, ada yang dimanis-manisin dulu makin semangat, ada yang dipatahin dulu baru bangun. Its depent on you. Kamu termasuk yang mana?

PLAN YOUR FUTURE

Dari sisi kehidupan, Itaweon Class ini mengajarkan kita untuk merencanakan kehidupan kita jauh ke depan. Jujur aja gue lumayan tercerahkan karena gue termasuk orang yang ‘ngalir aja’ padahal itu bahaya banget. Tidak ada rencana panjang, artinya juga gak ada rencana matang jangka pendek.

Park Sae Ro Yi membutuhkan waktu 10-15 tahun untuk bisa menjatuhkan Jangga, waktu yang lama buanget kan. Tapi itu realistis banget. Gak ada sesuatu yang tidak berproses. Darimana ilmu pengetahuan dan pengalaman datang kalau bukan dari suatu proses. Jatuh bangunnya Park Sae Ro Yi dari masuk penjara, kerja di kapal dan berbagai profesi lainnya mengajarkan banyak hal. Gak lupa dia juga tetap mau belajar even itu dari musuhnya. Bagaimana Jangga bisa berkembang sebesar itu dan harusnya dia pun bisa. Pilihan hidup seperti ini memang penuh resiko. Tapi bukan berarti gak mungkin. Banyak yang meminta Park Sae Ro Yi menyerah dan berdamai dengan dirinya dan masa lalunya, tapi rencana harus tetap berjalan.

Sisi lain bisa kamu lihat dari partner masa kecil Park Sae Ro Yi, Soo Ah. Kehidupan Soo Ah gak kalah pedih men. Dia tahu hidupnya sulit, tinggal di panti asuhan, hidup dengan berhutang dari Ayahnya Park Sae Ro Yi memaksa Soo Ah bekerja lebih ekstra. Dia merencanakan hidupnya untuk mencapai karir yang cemerlang, mengambil beasiswa dari Jangga, bahkan bekerja di Jangga.

Kalau kita mengabaikan motivasinya Soo Ah (apapun itu), memikirkan karir sepanjang itu untuk seseorang yang hidup serba kekurangan itu hebat banget !!! Selain bisa mengangkat harga diri dan martabatnya tentunya, dengan menjadi seorang profesional di bidangnya adalah goals Soo Ah. Jangga walaupun jahat-jahat gitu sebenarnya memberi pengaruh positif loh bagi para musuh-musuhnya.

BE CREATIVE

Gak semua manusia diberi keberkahan untuk bisa berpikir dan bertindak kreatif, kalau ada sih mantap banget. Sama halnya dengan Park Sae Ro Yi, dia memang pekerja keras, tapi bukan karakter yang kreatif. Orang kreatif itu memang unik dan selalu out of the box. Gue gak tau ini bawaan apa enggak, tapi sepertinya memang harus diasah kreatifitas ini.

Nasib baik Park Sae Ro Yi dipertemukan dengan Jo Yi Seo (influencer muda) dan Lee Hon Jin (perencana keuangan-teman sekolahnya Park Sae Ro Yi) tanpa dua orang ini usahanya pasti akan terasa sangat sulit. Ingat pertama kali Park Sae Ro yi buka restoran pertamanya dengan desain yang enggak banget. Motivasi Park Sae Ro Yi hanya buka restoran supaya di notice Jangga aja, tapi tidak memperdulikan sustansibilitas (alah) restoran itu ke depannya. Lewat tangan Jo Yi Seo semuanya jadi lebih mudah, bahkan Park Sae Ro Yi pun mengakui itu sampai takut kehilangan Jo Yi Seo. Jaman sekarang harus super kreatif men,

Lingkungan Park Sae Ro Yi yang dilingkupi para profesional juga membantunya untuk berkembang lebih cepat. Cuma yah walau ada aja kesulitannya. Di sini kita diajarkan tidak semua orang punya bakat yang sama, semua orang punya kelebihannya masing-masing. Tinggal kitanya aja bisa jadi orang yang kooperatif apa enggak. Ini termasuk pelajaran berharga sih.

MELAKUKAN KESALAHAN ITS TOTALLY OKAY, WORK HARDER!!!

Karyawan DanBam memang berasal dari berbagai karakter bahkan backgroud yang berbeda. Biasanya orang lebih cenderung memilih orang yang ‘mahir’ untuk diajak kerja sama. Tapi Park Sae Ro Yi melihatnya dari kacamata yang lain.

‘ Kalau kamu percaya bisa pasti bisa’

Dibandingkan harus memecat karyawannya karena banyak melakukan kesalahan dia justru berinvestasi lebih untuk membeli kepercayaan diri karyawannya. Jujur ini bikin terharu sih. Di saat dunia kerja sebenarnya kalau berbuat salah langsung dibuang, Park Sae Ro Yi selalu memberi peluang untuk menjadikan karyawannya lebih baik, dan itu terbukti.

Kadang perasaan tertekan hanya akan merusak segalanya. Its okay kalau kita berbuat salah, yang penting cukup berani untuk bertanggungjawab. Sayangnya dunia kerja gak sebaik itu, Hati-hati aja.

NEVER TELL ANYONE YOUR PLAN, SHOW THEM THE RESULTED

Sepanjang drama ini kita difokuskan dengan usaha Park Sae Ro Yi menjatuhkan Jangga, dan kita memang diberitahu itu planing dia sejak lama. Tapi Park Sae Ro Yi hanya memberi tahu orang-orang terdekatnya saja. Kalau sampai musuhnya tahu mungkin Jangga akan pasang kuda-kuda lebih kuat menghadapi lalat macam DanBam.

Tapi, kekuatan terbesar adalah di So Ahh, dia gak pernah ceritakan ke siapapun untuk menghancurkan Jangga SENDIRIAN dengan menyebarkan bukti korupsi dan kasus-kasus Jangga lainnya yang menyebabkan Jangga hancur secepat itu. So Ahh gak pernah berkoar-koar

” gue orang dalam, yuk kerja sama hancurkan Jangga’

Padahal kalau diomongin akan lebih mudah sih kerja samanya, tapi So Ahh mau menunjukkan bahwa dia tidak seperti apa yang orang lain pikirkan. Bekerja dalam diam walau banyak sakit hati. Semua ditutupnya rapat-rapat. Selain itu So Ahh juga punya dendam sendiri ke Jangga.

Never tell your plan.

K-Drama Itaewon Class akan memberikan perspektif yang berbeda kalau kamu benar-benar menghayatinya. Sebenarnya masih banyak point-point lainnya yang bisa kamu pelajari sih, jadi tonton sampai habis yah Itaewon Class 🙂

Tonton trailernya dulu sebagai pemanasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *