Yay !!!
Selamat kamu diterima sebagai seorang CPNS.
Akhir bulan Januari ini gue senang sekali mendengar beberapa atau mungkin sebagian dari teman-teman dan kerabat dekat gue keterima menjadi seorang calon ASN. Wah selamaaat !!!! ternyata artikel gue bermanfaat (Pede banget dah).
Bangga dong! Iyaiyalah, dari sekian perjuangan panjang akhirnya berbuah manis juga.
Rasanya masih gue ingat-ingat betapa happy-nya gue dulu ketika diterima menjadi calon ASN. Padahal masih calon loh, tapi nikmatnya luar biasa (agak lebay sih hahaha ..)
Flashback diakhir bulan November di tahun 2017 setelah melewati tes SKB yang hampa itu dan sempat melupakan kalau gue sudah ikut tes CPNS. Perjuangan bolak balik kampung, Lampung, dan Jakarta. Menghabiskan ongkos yang gak sedikit (padahal gaji gue dikit banget waktu itu). Rasanya lunas sudah. (padahal gaji PNS juga sama dikitnya).
Pengumuman hasil akhir tes CPNS ini sempat tertunda satu mingguan, ada rasa kuatir karena dalam pengumuman sementara sebelumnya gue berada di posisi paling tidak strategis. Berada di urutan ke-3 dari 3 orang yang berhasil lolos passing grade. Tapi hanya satu yang dibutuhkan untuk lolos menjadi seorang ASN dari formasi yang gue lamar.
Yah, walaupun orangtua tidak ada rasa membebani dengan ‘harus jadi ASN’ tapi dari effort mereka untuk membantu sangatlah besar. Padahal balik lagi, pekerjaan gak cuma jadi ASN aja, tapi orangtua kekeeeeuh jadi ASN ada ‘nilai lebih’-nya. Katanya sih begitu.
Lucunya, gue mempersiapkan segala pemberkasan seperti SKCK dan printilan lainnya malah sebelum pengumuman final. Ide siapa lagi kalau bukan ide Bapak dan Ibuk.
Kata Bapak “nggak apa-apa, nanti kalau lulus kan gak perlu desak-desakan sama orang antri lama-lama”
(((((KALAU LULUS)))))
Dalam hati gue yang teriris. Hahaha
Gak kebayang kalau gak lulus, bakal mengecewakan. Semakin dibegituin malah menjadi beban moral.
(eh, tapi bukannya gencar berdoa menunggu pengumuman, malah gue tinggal liburan seminggu lebih:’))
——————————————————————————————————————————
Akhirnya hari pengumuman itu tiba.
Sudah mules-mules hari itu, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak (curiga hari itu gue hamil) haha!! bolak balik buka browser tapi gak ada informasi apa apa juga. Tunggu sampai jam 12 malam gak ada juga. Oke fine, gue tidak diterima.
Sedih banget!!!
Gue sudah mengiklaskan mungkin bukan jodoh gue kerja jadi ASN, dan sempat kepikiran untuk cari kerja aja di Malaysia karena kayaknya lebih promising. Akhirnya gue tutup browser dan gue tinggal tidur.
Sudah gak mau mengharap apa-apa.
tapi tetap aja gak bisa tidur, satu jam-an lebih agak kepo dengan berita apa di twitter soal pengumuman CPNS malah akhirnya balik lagi buka.
Dan gue check nama gue lagi, dan taraaaaa ….
Seperti agak halu atau memang gue lagi mimpi sampai sampai gue tidak yakin dengan apa yang gue lihat. Sempet log out dan check in lagi. Dan hasilnya sama. Gue dinyatakan lulus.
Langsung gue lompat dari tempat tidur, gue screenshoot dan gue kirim ke Bapak dan Ibu, dan kakak gue, tapi gak ada yang respon :/
hahaha tapi seketika itu juga hati gue terasa berbunga-bunga. Langsung makin gak bisa tidur sangking semangatnya mantau timeline yang genjar ngomongin soal pengumuman CPNS. Semakin terjerumuslah gue ke dalam lembah persiapan pemberkasan yang memang sangat buanyak yang harus dilengkapi.
Nasib baik semua sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Memang yah feeling dan doa orang tua itu yang paling munajab. Kalau gue ngeyel gak mau ngurusin itu semua jauh-jauh hari mungkin gue sudah kelimpungan parah.
Dalam dua hari gue sudah kembali ke Lampung, gue persiapkan semua kebutuhan dan perlengkapan pemberkasan. Lumayan rumit karena data yang dibutuhkan dari jazah kita SD sampai terakhir. Belum lagi ada perlengkapan surat sehat dan bebas narkoba yang diurus harus satu hari full.
Berkas diupload dalam website dan ada juga berkas fisik (dalam bentuk legalisir) yang dikirim melalui Cap Pos. Sempat was-was karena harus mengisi pemberkasan website ini karena terdiri dari banyak data yang rawan sekali salah. Saran sih kalau mau melengkapi ini harus didampingi oleh teman satu orang atau lebih agar tidak ada kesalahan penginputan.
Ada baiknya kamu juga dalam kondisi kenyang supaya lebih fokus dalam pengisian data.
Alhamdullilah semua selesai tepat waktu.
Well, jujur saja tidak ada perasaan yang gimana-gimana setelah pemberkasan ini. Hasil seleksi pemberkasan terakhir terus gue pantau melalui situs resminya. Yang gue tahu saat itu adalah gue wajib lapor/wajib hadir di instansi satuan kerja gue tepat pada tanggal 2 (dua) Januari 2018.
Means what?
Artinya gue harus mempersiapkan diri menyiapkan mental dan fisik gue tidak hanya mengarungi tahun yang baru tapi babak kehidupan baru lainnya. Tapi serius, gue tidak menyesali apa yang gue langkah yang gue ambil sekarang namun gue sedikit menyayangkan betapa jauhnya gue dengan keluarga sekarang.
Orang-orang yang benar-benar mensupoort gue justru jauh dari genggaman. Gue bukan satu-satunya orang yang mengalami hal ini, tapi di awal tahun yang sama ada cerita baru yang sedang diukir oleh manusia-manusia lainnya yang bernasib sama.
Gue gak pernah tahu dimana akhirnya kaki gue ini melangkah, selama kedua orangtua merestui, gue akan selalu memperjuangkannya.
Well, nikmati dulu pencapaian yang ada. Karena cerita ini masih panjang. Gue gak ada pemahanan sama sekali untuk menjadi seorang ASN. Apalagi di instuisi yang sudah terspesifikasi seperti sekarang ini. Prinsip learing by doing memang satu-satunya cara untuk survive.
Selamat bagi kamu yang mendapatkan rejeki yang sama sekarang!!!
Ingat guys, jadi ASN bukanla segalanya. Masih banyak pintu rejeki yang terbuka apabila kamu masih gagal dalam kesempatan yang sekarang.