Selamat bagi kalian yang sudah diumumkan lulus tes administrasi CPNS tahun ini.
Well, boleh kok kalau mau senang dan merasa lega sedikit. Paling tidak kamu sudah melewati satu fase dari sekian langkah panjang menjadi seorang CPNS. (masih Calon loh yah)
Tapi rasa senang jangan sampai mengendorkan semangat kamu untuk sampai di titik akhir. Langkah berikutnya kamu harus lebih serius. Kalau tes CPNS ‘hanya’ sekedar coba-coba dan untung-untungan aja mendingan mundur teratur.
Gue mungkin gak akan ngasih kisi-kisi soal jenis apa yang keluar di zaman gue tes kemarin (karena sebagian sudah pada lupa) tapi gue akan kasih tips biar kalian survive melewati ujian TKD (tes Kompetensi Dasar) nanti. Ini sih berdasarkan apa yang gue alami, supaya bisa menjadi pembelajaran buat yang nanti akan ikut tes, syukur kalau bisa lebih baik lagi. Karena gue tau, gue bukan orang yang pintar nan brilian, jadi ini tips hanya relate bagi kamu yang ngerasa gak brilian juga HAHAHAHAHA
Preparation
Persiapan menjelang tes TKD diumumkan kalau gak salah satu minggu sebelumnya. Dan itu adalah waktu yang super singkat banget buat belajar. Dalam mindset gue dulu selalu tertanam gini
‘Ngapain gue capek-capek belajar orang lulus administrasi aja belum’.
that’s totally wrong.
Pikiran kayak gini harusnya sudah dibuang jauh-jauh men saat kamu mulai ikut pemberkasan administrasi. Gue adalah penganut tipe yang salah ini sehingga gue belajar secara membabi buta dan belajar bagai kuda karena motivasi gue baru muncul setelah gue dinyatakan lolos administrasi.
Betapa panik nan peningnya kepala ini dalam waktu satu minggu mau belajar, tapi pikiran juga pasti ke distract sama persiapan teknis lainnya. Seperti akomodasi ke tempat ujian (karena gue tes di Jakarta dan gue stay di Lampung), belum lagi persiapan berkas printil-printilanya yang harus dibawa ke lokasi ujian. Kamu fokus? aku jamin sih enggak.
Sebenarnya hal hal seperti itu bisa diantisipasi sebelumnya. Cuma yah lagi-lagi manusia itu kalau merasa gak ada kepentingan mendesak yah gak perlu-perlu banget lah diburu-buru. Takut uselesslah, takut mubazir udah belajar dan sebagainya. Padahal kalau mau dipersiapkan lebih awal pasti semuanya bisa lebih baik.
Balik lagi sih, kalau persiapan kamu gak didasari sama niat, hanya untung-untungan, yang penting nyoba, tapi gak punya effort lebih. Sama aja dengan NOL besar.
Gak usah dah nyinyir-nyinyirin PNS yang suka wara wiri keliatan gak kerja itu sambil ngomong dalam hati. ‘jadi PNS enak yah’ kalau membangun motivasi diri sendiri aja kamu gak bisa., semangat untuk menjadi seperti mereka pun kamu gak punya.
Sederhananya sih gitu.
Metode Belajar
So, selanjutnya adalah metode belajar.
Waktu yang singkat harus gue manfaatkan dengan baik, karena kita gak tahu seberapa perjuangan dan persiapan yang sudah dilakukan oleh lawan kita untuk memperebutkan satu slot posisi yang dilamar ratusan bahkan ribuan orang ini.
Jadilah gue mulai berburu soal-soal, sayangnya kenapa gue waktu itu gak kepikiran belajar dari Youtube untuk latihan soal. Gue rasa itu lebih mudah dipahami daripada nenteng-nenteng buku CPNS yang gede itu tapi dibawa aja dibuka juga enggak. Gue pribadi gak beli buku CPNS, tapi gue mengandalkan website online untuk latihan soal-soal. Yah, karena waktu yang singkat gak memungkinkan untuk baca teori, langsung latihan soal gue rasa cukup reasonable.
Gue berlatih menggunakan website tes cpns juga yang dari BKN kalau gak salah, satu lagi ada website www.cpnsonline.com untuk belajar berbagai tipe soal (plus numpang log in pakai akses member teman)
Nah lumayan tuh, via website membantu banget untuk membiasakan diri berlatih sistem CAT dengan latihan manajemen waktu menjawab soal. Yah, kalau soal variatif sih banyak contoh-contohnya, teman-teman bisa googling sendiri. Sangking gue memburu waktu (walau entah itu soal bakal keluar apa enggak) gue print berbagai materi itu dan sebagian gue simpan di handphone untuk belajar kalau gue sedang di berada di luar.
Sebegitunya gue? Iyah. Emang harus gitu.
Kalau ada orang yang mulai sewot lihat kamu belajar udah diemin aja. Kalau ada yang bilang “gue belum belajar” that is bulshit. Belum lagi yang drama banyak kerjaan inilah itulah gak sempat belajar, udah deh untuk sementara jauhin dulu. Kamu gak perlu ngikutin gaya mereka yang slow slow itu. Selain hanya membawa energi negatif, kamu harus sadar kamu itu gak pintar-pintar banget. So, kerja keras dan kerja cerdas cuma itu cara satu-satunya.
Tips sedikit buat kamu yang belajar TKD (TWK, TIU, dan TKP), coba untuk berlatih dengan menggunakan timer. Karena soal CAT adalah soal yang harus dikerjakan dengan batasan waktu. Belum lagi soal-soalnya buanyak banget. Berlatih untuk menjawab soal-soal dari yang mudah, sedang, hingga paling sulit. Jangan lupa menghitung waktunya untuk mengetahui seberapa kemampuan kamu untuk menjawab soal secara cepat dan tepat.
Kalau belajar bersama teman-teman, usahakan untuk tidak menjawab atau membahas soal satu satu. Just wasting your time. Gunakan waktumu dan teman-teman untuk membuat simulasi ujian dengan batasan waktu yang ditentukan. Misalnya 50 soal harus selesai dalam 30 menit. Setelah itu hitung skor masing-masing baru bahas soal. Terus latihan berulang-ulang seperti itu sampai kamu ngerasa bosan. Asli. Gue bosan banget rasanya berhari-hari dalam waktu satu minggu full belajar itu itu terus. Tapi karena menyadari kemampuan dan persiapan gue ala kadarnya, cuma itulah cara gue untuk melewati ini semua.
The Test
Dari hasil pengumuman adminsitrasi dan cetak kartu ujian, kita dibagi menjadi beberapa lokasi ujian. Selain itu juga dibagi menjadi beberapa hari ujian, dan berapa banyak gelombang dalam satu kali ujian. Kebayang dong betapa ramainya lokasi ujian di hari itu.
Gue mendapat ujian di hari ke-2 di gelombang ke-2 (Hari Selasa, sekitar jam 12 siang) di RS Mata, Jakarta. Tips lagi bagi kamu yang belum tahu lokasi, ada baiknya untuk mencari lokasi H-1 sebelumnya (terlebih kamu yang tinggal dan lokasi ujian di kota yang sama). Gue gak sempat melakukan itu, so gue hanya datang di hari H saja, tapi mengantisipasi hal itu gue sudah search lokasi dan durasi perjalanan ke lokasi ujian , Jakarta men . . . unpredictable!
Honestly, gue expect nothing dengan ujian TKD ini, pengalaman sebelumnya tahun 2013 ikut tes juga tidak menghasilkan apa-apa. Boro-boro masuk rangking, lulus grade pun tidak. Cuma kalau dipikir-pikir gue udah belajar sebegitunya, sayang aja kalau udah di lokasi gak dieksekusi dengan baik.
So hari itu gue semangat lulus TKD (gak mikirin rangking) itu aja yang di kepala gue. Oke, kepala udah on, sekarang mood juga harus on. Gue tes jam 12 dan gue pikir masih cukup lah waktu untuk santai dikit, gue berinisiatif berangkat pukul 10 pagi aja, bahkan gue ingat banget 9.30 gue masih menyempatkan diri untuk makan dulu di belakang Ambasador. Luar biasa.
Sesantai itu gue, tapi di jalan gue kena macet. Bye
Gue salah memprediksi bahwa jarak yang gue udah search dan estimasi waktu di map adalah jam saat gue browsing yang mana itu jam malam sebelumnya. Alhasil gue datang ngepress waktu. Mood yang tadinya bagus bubrah seketika. Panik lagi ternyata orang-orang yang satu gelombang dengan gue sudah buanyak banget yang datang duluan, bahkan gelombang berikutnya udah ada yang udah datang juga. Mamamiaaaaah .
Segera gue daftar ulang bersama dengan ratusan manusia berbaju putih lainnya. Ruwehnya gimana jangan ditanya, panasnya gimana bukan main pemirsah. Lupa seketika kalau itu lagi mau tes. Fokus utama sudah mulai sirna bersama dengan keringat-keringat yang mulai bercucuran, plus lapar yang sudah mulai menghadang. Tips buat kamu lagi nih, kondisi kayak gini mungkin banget kamu hadapi pas mau masuk untuk ujian TKD, dilevel ini kamu harus yang namanya tenang, minum air putih dan makan seadanya kalau bisa, karena setelah ini menuju ruang tunggu tidak diperkenankan membawa apapun ke dalam ruangan. Gak perlu merasa terintimidasi dengan orang-orang di sekitar kamu, misalnya dia kayaknya pintar bla, bla bla. Gak perlu. Karena dilevel ini kalian sama, sama sama peserta. Lagian belum tentu formasi yang kamu pilih sama juga kan.
Membangun mood yang baik harus banget dilakukan, gak muna sih bosan apalagi gak bisa pegang handphone, mau ngobrol sama sebelah rasanya canggung, dan gak fokus. Udah banyak-banyakin berdoa aja. That is the key.
The Test is begin.
Tes gelombang dua baru dimulai sekitar pukul 1 siang, artinya gue menunggu lebih dari 2 jam untuk registrasi dan hingga di ruang tunggu. Selama menunggu kita akan diberi panduan pengisian CAT dan juga beberapa kali tes skrining body untuk memastikan kita tidak melakukan kecurangan. Satu gelombang gue di jam 1 siang itu disi oleh lebih dari 300 orang. Bisa kebayang dong ramainya. Kami duduk secara acak di depan komputer/laptop baru setelah semua siap kita dipersilakan untuk mulai menjawab soal.
Menit-menit pertama gue cukup confident menjawab soal. Trik belajar sebelumnya gue dapat walau itu benar apa enggak gue pakai saja. Gue mulai dari mengerjakan paling mudah terlebih dahulu baru menuju yang sedang dan paling akhir yang susah. Jelas, gue paling lemah dalam hitung menghitung, jadinya setiap ketemu dengan soal berbau angka gue lewatkan begitu saja. Gue isi belakangan.
Beberapa kelemahan yang sering dihadapi oleh peserta adalah kurangnya pemahaman tentang kewarganegaraan, Pancasila, dan Undang-undang. Yah, pertanyaan jenis ini adalah pertanyaan dengan jawaban mati. Kalau gak hapal yah no clue. Makanya metode belajar dengan menjawab soal-soal itu penting banget, siapa tahu walaupun soalnya berbeda tapi konten dan substansi dari soal mengarah ke topik yang sama.
Kalau diperhatikan (setelah di posisi sekarang), tes CPNS ini memang didesain untuk mendapatkan calon yang gak cuma pintar aja tapi juga integritas dalam organisasi dan loyalitasnya dengan negara. So, jangan heran kalau ada beberapa soal-soal yang mirip soal PPKN (Kewarganegaraan) yang jawabannya rasanya benar semua. Padahal itu adalah jebakan saudara-saudara.
Satu jam berlalu, dan gue ternyata belum menyelesaikan 50% dari seluruh jumlah total soal yang ada. Oh shit.
Beberapa orang di samping dan depan gue sudah mulai coret-coret kertas kosong untuk mengerjakan perhitungan. KOK GUE MASIH DI SINI SINI AJAH YAH !
Yah ini mulai gue kalut, karena gue terlalu fokus skip-skip pertanyaan bukannya menjawab. Jadilah gue ulang lagi dari awal dan gue mulai isi satu persatu hingga penuh. Gue yakin dengan jawabannya?
oh, tentu saja tidak.
Semua hanya tebak-tebakan berhadiah. *yang penting terisi*
Sampailah hingga 10 menit menjelang berakhirnya waktu ujian, gue masih menjawab pertanyaan soal TIU yang gue rada rada ingat tapi lupa samar-samar. Matematika dan perhitungan lainnya gue masih kosong. Kalau gak salah ada 8 soal perhitungan yang masih gue lewati karena gue gak ada idea sama sekali. Kertas gue pun kosong.
Gue memang lemah matematika. *CRYYYYY
So, in the last minutes, gue hanya berpasrah dan akhirnya gue isi aja itu sisa soal matematika yang gak gue hitung sama-sekali.
Gue tidak menebak dengan memberikan jawaban secara random, gue hanya menjawab dengan satu jenis Alfabet saja. Misalnya A, sisanya gue isi A, A, A, A, A semua.
Beberapa orang sudah close komputer, ada yang mukanya puas dan gembira, dan ada juga yang lemas dan sudah gak tertarik lagi. Gue menghabiskan waktu benar-benar sampai selesai, walau gue udah eneg banget. Jadilah gue dengan segelintir orang saja sisa-sisa berjuang.
Nervous, PASTI !
Gue sampai tremor mau klik enter doang (dasar lebay kalau dipikir-pikir sekarang)
Karena setelah ini kita langsung lihat nilai kita lulus grade apa enggak. Mules banget asli rasanya, setelah melewati ini semua.
Dan akhirnya DONE.
TIME OVER.
sedikit rasa gak percaya gue lihat tulisan di komputer.
“Selamat anda lolos score passing grade “
Seketika senyum gue merekah, dan gue super happy.
gue pulang dengan perasaan berbunga-bunga (padahal belum tentu lolos rangking)
to be continued …