Cerita perjuangan menjadi seorang CPNS pun berlanjut lagi.
Satu hal krusial yang harus dipikirkan matang-matang sebelum mencoba ikut tes CPNS adalah LOKASI PENEMPATAN.
Sesuai dengan namanya seorang CPNS adalah bagian dari seoang Aparatur Sipil Negara (ASN). Seorang ASN adalah pelayan masyarakat. Dan hakikatnya seorang pelayan adalah melayanni masyarakat dimanapun kamu berada.
So, no wonder kalau penerimaan CPNS selalu mewajibkan untuk menandatangi surat pernyataan bahwa tidak akan mengajukan pemindahan tempat kerja/mutasi dengan jangka waktu terrtentu. Jaman gue masih menandatangani surat pernyataan 5 (lima) tahun tidak mengajukan mutasi. TAPIHHH ! Tahun 2018 ini gue dengar sekarang berubah menjadi 10 (sepuluh) tahun tidak mengajukan mutasi. HELLL NOOOO !!!
Kalau kamu sekarang lagi mau daftar CPNS dan sedang mikir ‘oh, yaudah sih saya siap kok di tempatkan dimana saja’. Yang penting jadi PNS dulu nantikan bakal pindah juga.
Oh men, you are tottally wrong. Buanglah jauh-jauh pemikiran seperti itu.
Soal pindah memindah manusia dari satu tempat ke tempat kerja lain gak semudah itu men, itu membutuhkan strategi dan membutuhkan waktu yang sangat lama bahkan bertahun-tahun dan proses yang sangaat panjaaaang (terlebih kalau lo bukan siapa-siapa)
Jadi, kalau kamu ancang-ancang untuk melamar CPNS, pastikan lokasi penempatan adalah benar-benar yang kamu inginkan. Jujur saja dulu, gue termasuk yang gak ambil pusing dalam urusan penempatan. Im single and freee , but sekarang gue merasa keberadaan gue yang jauh dari rumah ‘sedikit’ menyiksa. Gak cuma masalah jarang pulang aja (karena cuti yang sedikit) tapi juga keterbatasan dana. Yah, sekarang gue bisa sih alhamdullilah kalau mau pulang. Tapi nanti kalau sudah berkeluarga pasti urusan pulang kampung menjadi gak sesederhana itu. Ini hal sepele yang mungkin gak kamu pikirin sekarang selama pendaftaran CPNS tapi efeknya sangat besar kebelakang nanti.
Lokasi penempatan juga menentukan nantinya seberapa survive kamu untuk beradaptasi di tempat baru. Alhamdulliah, gue memilih di tempatkan di Ibukota Provinsi yang notabene semua keperluan dasar untuk hidup dan berkembangbiak itu tersedia. Tempat wisata yang masyallah cantik banget (sampe mau nangis pertama ke sini), experience yang berbeda-beda, bahkan shock culture karena kebiasaan yang jauh dari apa yang kita pernah tahu sebelumnya jadi bonus pengalaman baru kamu nantinya.
Nah, gimana kamu yang memilih penempatan di lokasi pinggiran, pelosok, atau bagian pedalaman?
Kita gak bisa muna bahwa kita hidup sehari-hari juga membutuhkan suatu ekosistem yang nyaman. Kalau tempat kita berdiri saja terasa tidak nyaman gimana kita mau melayani masyarakat kan? Sederhananya sih gitu.
Jadi pikirkan baik-baik dulu soal lokasi penempatan jika nanti di terima menjadi seorang CPNS. Gue mensyukuri di tempatkan di pulau yang indah ini, tapi sebagai manusia normal gue masih berpikir seandainya gue deket rumah mungkin gue akan lebih bahagia . . .
Nasib baik bagi kalian yang memang lokasi penempatan dan rumah aslinya di daerah yang sama. Kita yang anak rantau-rantau ini pada iri.
Gak mudah memanage perasaan seperti ini. Dulu gue pertama kali memilih lokasi penempatan ini hanya karena tidak ada lokasi lain yang lebih dekat lagi. Ditambah dengan formasi yang dibukaan untuk lulusan gue jumlahnya terbatas. Tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang dari pilihan gue tersebut. Keegoisan gue membawa gue untuk mempertanggungjawabkan pilihan gue sekarang.
Nyesel?
Gak.
Gue percaya bahwa apa yang terjadi sama gue merupakan sebuah takdir yang telah digariskan (ceileh). Percuma saja menyesali apa yang terjadi, gak akan mengubah apa-apa juga.
Life is wonderfull, right? when you can choose your own way.
—————————————————————————————————————————
Semoga bisa menjadi pembelajaran buat kamu yang sekarang sedang akan berjuang. Setelah ini gue akan berbagi cerita tentang gimana rumitnya proses seleksi dan gimana cara menghadapinya (tentu saja dari sisi pengalaman gue yah) di Part ke 3 nanti.
-to be continued-