Mencari penginapan/hotel/tempat tinggal selama bepergian memang gampang-gampang susah. Gampang adalah ketika lo bisa cek langsung via aplikasi online dan menjadi susah ketika gambar di aplikasi online tidak sesuai dengan kenyataan. Biasanya. Tapi tidak berlaku untuk yang satu ini.
Setelah menyelesaikan agenda pengabdian masyarakat di Tawamangu, Solo dan sedikit melepaskan lelah dengan libur singkat di Yogyakarta. Pekan lalu, akhirnya gue memutuskan untuk kembali lagi ke Solo, tepatnya di Surakarta untuk membantu seorang teman (voluntering) kegiatannya.
Angin surga men, kehidupan gue semingguan sebelum ini dalam edisi #lowbudget #downtoearth. Dari yang tidur sekamar bertiga pakai extra-bed, tidur berlima dalam hostel dormitory dengan stranger, dan tidur dengan lawan jenis dalam satu kamar (beda bed) di sebuah penginapan kecil di pinggiran kota Jogja, bisa terobati dengan tidur di tempat yang bisa bikin gue pules maksimal. haha .. No wondering if i actually can sleep in everywhere. (emang dasar kebo aja).
Terletak di pusat kota Surakarta, The Royal Surakarta Heritage Solo MGallery by Sofitel (panjang banget namanya) terlihat mencolok dibandingkan hotel-hotel lainnya. Dengan bangunan yang besar di tepian jalan Slamet Riyadi, The Royal Surakarta gampang banget dicari, hanya berjarak 10 menit dari Stasiun Purwosari, 30-40 menit dari Adi Soemarno International Airport dan lima menit doang dari Keraton Kasultanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran. Asik banget tinggal koprol.
Kenapa gue bilang mencolok ?
Yass, that right. Mengusung konsep heritage sebagai nuansa hotelnya, this place make me so falling in love in Javanesse culture. Hotel ini menawarkan tidak hanya tempat tinggal yang nyaman tapi juga experience pelestarian budaya jawa yang sangat-sangat-sangat super kental banget. Di saat hotel lain menawarkan konsep yang minimalis (minim banget sampai gak ada apa apanya) atau konsep resort yang futuristik. The Royal Surakarta Heritage ibarat galeri seni, artisitik museum yah semacam itulah.
Dont you compare this hotel with another hotel in Jakarta yah, masih banyak yang lebih grande soalnya. Tapi, sudah pasti The Royal Solo Heritage ini benar-benar cantik banget dan langka. Mulai dari patung, lukisan hingga barang-barang antik bertaburan dimana mana. Semuanya juga bersih dan terawat. Gak salah kalau hotel ini sampai memecahkan rekor MURI sebagai hotel dengan ornamen tradisional terbanyak se Indonesia. Daebak !
Mulai masuk ke dalam hotel, area lobi hingga masuk ke meja resepsionis menjadi keunggulan utama hotel ini, dengan karpet merah segede gaban di tengah ruangan diapit oleh kursi-kursi berwarna keemasan. Meja resepsionis lebih keliatan malah mirip singgasana raja dari kejauhan. Yup, ‘Gepyok Jepara’ sebagai background dan lighting-nya itu loh yang gak nahan. Cantik banget!
Para tamu juga bakal dibuat sibuk poto-poto berbagai pajangan yang diletakkan di hampir semua bagian. Jangan heran kalau banyak bule-bule yang pada narsis. Gue juga sih. Belum lagi, hotel ini menyajikan alunan musik jawa yang di mainkan oleh para seniman live menemani tamu hotel di waktu sarapan. Belum lagi tempat makannya. Ula la, the best banget walaupun dari segi makanan yang disajikan cukup standar. Okelah
Sangking penasarannya, gue menyempatkan diri berkeliling-keliling hotel. Terlihat seperti bangunan lama, tapi sebenarnya The Royal Heritage baru diresmikan sekitar tahun 2009.Banyak tempat duduk di tiap-tiap sudut ruangan di tiap lantainya, dan pastinya pajangannya lebih banyak lagi. Bisa girang banget ini ibu kalau tahu ada hotel beginian.
The Royal Surakarta Heritage terdiri dari 9 lantai dengan berbagai pilihan kamar pada tiap lantainya, ada ball room, meeting room, gym and spa, semi outdoor swimming pool, dan taman artificial kecil di tengah hotel yang menciptakan suasana teduh di dalam hotel walaupun diluar panas membara. Hati-hati yah, karena gue sempat kebingungan dengan membuka jendela lebar-lebar, kirain masih subuh, ternyata hari udah siang. Kebetulan kamar gue menghadap ke taman sehingga sama sekali gak ada sinar matahari yang masuk. Setiap kamar juga di hiasi dengan oranmen batik yaitu Bating Kawung sebagai ciri khas batik masyarakat Solo. Kamarnya juga spacious banget.
Bener kata orang-orang, kalau (katanya) ketika kita di wilayah kejawaan-jawaaan gini, kita jadi chill banget, slow-mo banget, itu kali yah yang emang bikin orang-orang Solo bener-bener alus dan rileks banget. haha .. bikin teori sendiri.
Dari segi harga/malam-nya hotel ini masih masuk akal kok, tergolong murah untuk sekelas hotel sebesar ini. Walaupun yah gak semua bagian dari hotel ini sempurna sih, tapi overall ini udah OKE Banget !
Gue tidak merekomendasikan The Royal Heritage Solo sebagai tempat menginap kamu, apabila kamu berekspektasi untuk melihat keindahan Kota Surakarta, terutama dari ketinggian. Dan karena memang bukan itu nilai jual dari hotel ini. Tapi kalau kamu memang pecinta seni, ingin lebih mengenal budaya jawa tapi tidak punya waktu banyak atau untuk promosi kebudayaan ke teman-teman kamu, The Royal Heritage Solo adalah pilihan yang tepat.
So, setelah dapat hotel yang nyaman, enaknya jalan-jalan kemana yah di Solo ?
Location details :
[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d3955.0281995166574!2d110.82661671477675!3d-7.571904394539543!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x2e7a1430f8b4a251%3A0x5ad2e14895a4aa25!2sHotel+The+Royal+Surakarta+Heritage+Solo+-+MGallery+Collection!5e0!3m2!1sen!2sid!4v1475347942794&w=600&h=450]